Pendayagunaan
Ketua Baznas RI Hadir di Padang, Luncuran Program Z-auto dan Baznas Microfinance Masjid
07/06/2025 | HumasKetua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA hadir dan meluncurkan secara resmi Program Z-auto dan Baznas Microfinance Masjid di Kantor Baznas Kota Padang, Rabu (28/5) malam.
“Alhamdulillah hari ini resmi diluncurkan program Z-Auto dan Microfinance Masjid di Padang. Ada 30 penerima, 15 orang berasal dari Kota dan Padang dan 15 orang lagi dari Bukittinggi,” ujarnya.
Ia menjelaskan Baznas diberi tanggungjawab mengelola zakat secara nasional.
“Baznas RI punya perpanjangan tangan yaitu Baznas Provinsi dan Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia yang bersifat konsultatif dan koordinatif dalam pengelolaan zakat,” ungkapnya.
Oleh karena itu, semua pengumpulan zakat harus dilaporkan melalui Baznas.
Ia menyebut sampai saat ini pengumpulan zakat di Baznas mencapai Rp41 triliun baik oleh Baznas maupun LAS seluruh Indonesia.
Dari pengimpulan itu nantinya akan dibagi rata ke seluruh Indonesia.
“Dengan program pemberdayaan Z-Auto dan Microfinance masjid akan memberdayakan para penerima zakat. Harapannya hari ini penerima mustahiq, nanti bisa menjadi muzaki,” ucapnya.
Dari pengalaman selama ini, KH. Noor Achmad juga yakin rata-rata penyaluran yang dilakukan baznas lewat program pemberdayaan selalu berhasil meningkatkan kesejahteraan para penerima zakat.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Padang, H. Yuspardi S. Ag mengatakan Z-Auto merupakan program pemberdayaan UMKM di bidang usaha bengkel motor yang dikelola para mustahik binaan. Sedangkan Baznas Microfinance Masjid merupakan solusi strategis yang tidak hanya membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan akses pembiayaan, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi di lingkungan masjid.
Yuspardi juga menjelaskan, kedepan proporsi dana zakat yang diberikan kepada masyarakat akan sedikit lebih berbeda.
“50 persen dana zakat didistribusikan secara reguler dan 50 persen akan dialokasikan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Yuspardi dalam sambutannya.
Ia menambahkan hal ini bukan tanpa alasan. Baznas terus berbenah diri dan melakukan evaluasi.
“Hingga tahun 2025 Baznas secara nasional mengambil kesimpulan dalam rencana kerja, dimana wajib hukumnya untuk menyusun rancangan yang berimbang antara distribusi dengan pemberdayaan,” ujarnya.
Menurutnya, kalau selama ini Baznas nasional memberi kebebasan penyaluran, sekarang tidak lagi. Akan ada penyaluran untuk pemberdayaan ekonomi kreatif.
Ia juga berpesan pada para penerima zakat untuk tetap bersyukur, mendoakan para muzaki.
Di tempat yang sama Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir mengapresiasi program peluncuran Z-Auto dan microfinance masjid dari Baznas.
“Kami sangat mendukung program pemberdayaan seperti ini. Sebab sangat sesuai dengan program Pemko Padang,” ujarnya.
Dukungan untuk program baznas juga menjadi wujud komitmen Pemerintah Kota (Pemko) dalam pengelolaan zakat.
“Program yang diluncurkan jadi semangat untuk Kota Padang. Karena kita ada program smart surau. Dimana salah satu lembaga pendidikan di Sumbar adalah surau. Ada lebih kurang 1.600 masjid dan musala. Tugas kita adalah memakmurkannya dan membentuk perekonomian dari masjid,” tutur Buya Maigus yang dulu termasuk pendiri Baznas Kota Padang.
“Hari ini luar biasa. Pemko padang berkomitmen seluruh masjid nantinya membentuk UPZ dan berkomitmen pemberdayaan melalui masjid. Bagaimana kita hadirkan potensi dan kekuatan masjid. Kumpulkan zakat di masjid, salurkan di masjid dan ditambah oleh Baznas,” ucapnya
